Tegal – Wakil Walikota Tegal, Muhamad Jumadi, ST., M.M pimpin langsung rapat evaluasi sensus penduduk online 2020 Kota Tegal, rapat ini di ikuti oleh camat dan lurah se-Kota Tegal, Selasa (3/2/20) di ruang rapat lantai satu setda Kota Tegal, turut mendampingi Wakil Walikota dalam acara tersebut Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Herlien Tedjo Oetami, S.H dan Asisten Administrasi Umum, Subagyo.SI.P.
Rapat evaluasi ini terkait dengan masih rendahnya prosentase penduduk Kota Tegal yang melakukan sensus penduduk on-line yaitu hanya 2,78 persen dari 80 persen yang ditargetkan Pemerintah Kota Tegal, dari hasil rapat diperoleh bahwa rendahnya porsentase sensus penduduk on-line diantaranya terkendala belum tahu manfaat sensus penduduk bagi warga, jaringan atau koneksi internet yang lemah, gaptek untuk warga di wilayah tertentu dan banyaknya warga yang merantau dengan menyisakan orangtua dan anak anak dirumah tidak tahu teknologi serta kendala teknis yang lainnya.
Menyikapi hal tersebut Jumadi menyampaikan bahwa tujuan rapat koordinasi ini adalah mendapatkan strategi apa yang tepat untuk mendorong masyarakat mengikuti sensus penduduk 2020.
“Untuk semua camat dan lurah se-Kota Tegal diharapkan untuk mendorong masyarakat mengikuti sensus penduduk 2020 secara mandiri, secara online, tentu saja karena karena ini baru setengah bulan dan masih di angka 2,78 persen artinya masih sangat rendah dibandingkan dengan beberapa kota lain. Untuk itu saya meminta camat dan lurah untuk bahu membahu bersinergi dan berkolaborasi dengan semuanya,” ucap Jumadi.
Jumadi juga menambahkan, katakanlah kalau tidak mempunyai koneksi internet, Pemerintah akan support di masing masing kelurahan untuk ditambah bandwith nya agar masyarakat sekitar kelurahan bisa menggunakan bandwith secara gratis untuk agenda sensus penduduk 2020.
“Untuk 2030 tidak ada lagi sensus penduduk yang dilakukan BPS namun dilakukan oleh warga Negara Indonesia secara mandiri artinya apa, kalau mereka tidak melakukan sensus berarti data dia tidak tercatat di data kependudukan pemerintah, bisa berbahaya kalau dia mau umrah, haji, pendidikan yang lebih tinggi kalau datanya tidak ada terus bagaimana dia punya data. Jadi ini penting untuk masayarakat. Sekarang pemerintah kota dan BPS saling bekerja sama jadi mari kita support untuk sama sama mensukseskan sensus penduduk 2020,” jelas Jumadi.
Sementara itu Kepala BPS Kota Tegal, Agustinus Hariyanto mengatakan bahwa Solusi yang bisa ditawarkan BPS untuk meningkatkan capaian prosentase sensus penduduk online yang masih jauh dari target diantaranya dengan siap memfasilitasi dan pendampingan di tiap kelurahan kepada RT atau RW untuk pengisian .
“Dikantor kami juga siapkan 5 PC atau laptop untuk pendampingan pengisian di kantor BPS, warga bisa membawa KTP, KK, nomor surat nikah, Kita akan bantu dan untuk pak lurah semoga bisa mengidentifikasi warga mana yang kesulitan melakukan pengisian,” ucap Agus.