Tegal – Keseriusan Kota Tegal menjadi Kota Kuliner bisa dilihat dari rencana Pemerintah Kota Tegal yang akan mengadakan pencanangan Tegal sebagai Kota Kuliner yang akan dilaksanakan tanggal 17 Maret 2017 di sepanjang Jalan Veteran Kota Tegal.
Dalam acara tersebut akan dilibatkan masyarakat dari 27 kelurahan untuk menampilkan dan menyajikan makanan khas dari masing-masing kelurahan yang akan ikut berpartisipasi, tidak hanya itu Walikota juga tidak tanggung-tanggung menggandeng ACMI ( Aku Cinta Masakan Indonesia ) untuk menjadi juri.
Dalam kesempatan menerima Ketua dan pendiri ACMI, Santhi H Serad serta dari Majalah Historia, Nita Triyana, Astrid Enrica dan Akmalia, Rabu (1/3/2017) di Warung makan “RS”, milik salah satu warga Kota Tegal, Rustomo yang juga Lurah Margadana. Walikota Tegal, KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno di dampingi, Plt, Sekda Kota Tegal, Dyah Kemala Sintha dan para Assisten serta Jajaran di Pemerintah Kota Tegal, para Camat dan Lurah se Kota Tegal
“Jadi kita mendapatkan satu kehormatan bahwa ACMI ini tertarik untuk ke Kota Tegal dan ikut menyemarakan pencanangan Tegal sebagai Kota Kuliner,” ungkap Walikota.
“Bahkan kita sudah bersurat resmi kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Puan Maharani dan kementrian terkait untuk bisa membuka acara ini,” ucap Walikota.
“Warteg sekarang sudah mendunia dan masyarakat luas bisa mengetahui asal usul Warteg berasal dari Kota Tegal, termasuk Soto sebagai makanan Indonesia yang ternyata Kota Tegal juga mempunyai makanan khas tersebut yaitu Soto Tauco,”, Tambah Walikota.
“Kemudian karena Tegal ini kota bahari ada opsi lagi lomba untuk masakan olahan dari hasil laut ikan udang kepiting dan lainnya, ini akan dilombakan kemudian jurinya adalah dari kACMI ,” imbuh Walikota.
Walikota juga mengungkapkan setelah acara tersebut Pemerintah Kota Tegal juga akan mendokumentasikan semua makanan yang dilombakan pada acara pencanangan Kota Tegal sebagai Kota Kuliner.
“Kita akan buat buku yang menceritakan sejarah asal muasal warteg ini, karena semua tahu warteg tapi asal usulnya juga harus tahu pula. Kita akan kerjasama dengan majalah Historia yang akan mengupas tentang warteg yang membanggakan kita semua.” pungkas Walikota.
Sementara itu Santi memberikan beberapa Kriteria dari penilaian ketika lomba diadakan
“Kita akan menilai dari sisi otentiknya, citarasa dan dari tampilan, cara memasak, sambal yang juga mejadi poin penilaian sebagai juga syarat untuk ikut lomba dan juga apakah benar soto tauco ini dari Kota tegal, termasuk olahan ikan dan ada jajanan juga.” ungkap Santi.
“Saya senang sekali berada disini mempolurken dan memperkenalkan Kota Tegal,” pungkas Santi.