TEGAL- Kantor Kementerian Agama Kota Tegal membuka Mualaf Center. Peresmian Mualaf Center dilakukan oleh Walikota Tegal H. Dedy Yon Supriyono, S.E., M.M., saat Tasyakuran Hari Amal Bhakti (HAB) ke-74 Kementerian Agama Tahun 2020 di Kantor Kementerian Agama Kota Tegal, Jum’at (03/01/2020) sore.

Peresmian secara simbolis dengan pengguntingan pita papan nama Mualaf Center disaksikan oleh Kepala Kemenag Kota Tegal Akhmad Farhan, S.Ag, M.Hi., owner PT. Dedy Jaya Lambang Perkasa Dr. (HC) H. Muhadi Setiabudi dan jajaran Kemenag Kota Tegal.

Akhmad Farhan mengatakan Mualaf Center yang baru diresmikan oleh Walikota Tegal merupakan pertama di Jawa Tengah. “Ini se-Jawa Tengah, katanya baru Kota Tegal,” ungkap Akhmad Farhan.

Ide awal dibukanya Mualaf Center disebutkan Akhamd Farhan datang dari Walikota Tegal. Saat acara Tabligh Akbar di Lapangan Tegal Selatan, Selasa (31/12/2019) yang menghadirkan Gus Miftah, Akhmad Farhan mengatakaan saat itu, Gus Miftah menyinggung tentang beliau dengan Dedy Corbuser, yang kemudian ingin masuk Islam. “Trus Pak Wali nanya, ini kalau di Kota Tegal kalau ada yang mau masuk Islam kemudian yang bersangkutan tidak punya kyai dan ustadz, itu tempatnya dimana Pak Kemenag,” Akhmad Farhan berkisah.

“Nah kemudian lahir (Mualaf Center),” kata Akhmad Farhan. Disebutkan Kepala Kemenag, Mualaf Center agar para mualaf tidak salah aliran. Persoalannya jika salah aliran maka berat. Seperti yang diungkapkan Walikota, dengan membandingkan antara salah pergaulan dan salah aliran. Jika salah pergaulan misal terkena narkoba, matinya sendiri. Tapi kalau salah aliran matinya bisa mengajak orang banyak, bisa se-kampung maupun se-kecamatan.

Disebutkan Akhmad Farhan, fasilitas nanti teknis dilakukan oleh para penyuluh agama Islam. “Kelanjutan pembinaan dilakukan terus. Barangkali mau belajar sholat, belajar ngaji, kita siap menindaklanjuti. Tidak cuma sahadat kemudian ditinggal pergi. Jadi sebutuhnya apa mereka kita layani,” ungkap Akhmad Farhan.

“Mudah-mudahan dengan adanya Mualaf Center menjadi sesuatu yang efektif bisa dimanfaatkan oleh calon-calon mualaf yang akan masuk Islam,” harap Akhmad Farhan.

Walikota usai meresmikan Mualaf Center mengatakan dengan dibukanya Kantor Mualaf Center di Kemenag Kota Tegal, jika ada agama yang lain barangkali mau masuk ke Islam, sehingga tidak ada kebingungan, tidak ada kesusahan untuk dimualafkan. Disini ada kantor sehingga ketika ada yang masuk Islam, maka sesuai dengan tuntutan agama,” ungkap Walikota.

Selain itu, Mualaf Center dikatakan Walikota sebagai tempat yang pas dan cocok. “Sehingga tidak ragu lagi, ini tempat tentunya diakui pemerintah dan diakui oleh seluruh ulama,” jelas Walikota.

Dalam tasyakuran yang mengundang pembicara ayahanda Walikota Tegal, Dr (HC) Muhadi Setiabudi juga dilaksanakan pemotongan tumpeng oleh Walikota yang diserahkan kepada Kepala Kemenag Kota Tegal. Akhmad Farhan mengharapkan kehadiran Walikota dan Muhadi sebagai pembicara Tasyakuran HAB ke-74 Kementerian Agama Tahun 2020 dapat menjadi semangat para pegawai di Kementerian Agama, dalam rangka melaksanakan moderasi dalam beragama. (*)