TEGAL – Sejumlah Ketua RT dan RW di Kota Tegal diajak tangkal radikalisme, Plt. Kepala Kantor Kesbangpol Kota Tegal Budi Saptaji mengatakan pihaknya sengaja para Ketua RT  dan RW untuk sama-sama menguatkan pola pikir. Menguatkan persepsi untuk terus kenjaga Pancasila sebagai ideologi bangsa.

“Radikalisme tidak bisa lepas dari adanya kebebasan mendapatkan informasi, dan kebebasan lainnya. Sebagai warga negara kita harus memegang teguh, Pancasila merupakan ideologi yang tepat di terapkan di Indonesia,” kata Budi Kamis (21/11) saat membuka acara Seminar Tangkal Bahaya Radikalisme di Plaza Hotel Tegal.

Kegiatan tersebut digelar untuk menguatkan persepsi untuk mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara. Kegiatan menghadirkan narasumber Kepala kantor Kesbangpol Budi Saptaji, Ketua FKUB Suwarso, Ketua Bela Negara Rismono dan Dosen Komunikasi Politik FISIP UPS Tegal Diryo Suparto.

Budi menambahkan bahwa radikalisme berbagai macam bentuk, misalnya radikalisme ideologi, premanisme dan terorisme. “Radikalisme yang paling berbahaya terorisme. Sebab, sudah terang-terangan ingin merubah ideologi bangsa Indonesia,” imbuh Budi.

Bahaya radikalisme ada disekitar lingkungan. Oleh sebab itu, kata Budi, perlu peran serta masyarakat untuk menangkalnya.  “Beberapa waktu lalu Pemerintah sudah membubarkan organisasi yang terindikasi terpapar bahaya radikalisme,” ujar Budi.

Ketua FKUB Suwarso mengatakan paham radikalime ini sering dikaitkan dengan agama. Agama yang sering menjadi target yaitu agama islam.

“Awalnya, penargetan Islam pada zaman modern setelah Uni Soviet kepada Afganistan dan juga kejadian 11 September di Amerika Serikat tahun 2001, ditambah lagi dengan perkembangan ISIS yang menyebar teror ke seluruh dunia,” ujar Suwarso.

“Perlu digaris bawahi, mereka yang menerapkan kekerasan dengan mengatasnamakan islam bukanlah orang islam sesungguhnya. Mungkin sampai saat ini, tidak ada kelompok yang mengakui secara terbuka mereka menganut paham radikalisme atau mungkin mereka tidak menyadarinya,” pungkas Suwarso.

Dosen Komunikasi Politik FISIP UPS Tegal Diryo Suparto mengatakan pencegahan radikalisme bisa dengan cara seperti memperkenalkan dan memahamkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar, meminimalisir kesenjangan sosial, menjaga persatuan dan kesatuan serta mendukung aksi perdamaian, berperan aktif dalam melaporkan radikalisme dan terorisme, menyaring informasi yang didapatkan, dan ikut aktif menyosialisasikan anti radikalisme dan anti terorisme.

Pada kesempatan tersebut Diryo mengajak untuk mencegah radilakalisme dalam keluarga, dengan memberikan pemahaman agama secara benar dan utuh kepada anak. Memperkuat pancasila sebagai ideologi bangsa dalam implementasi atau praktik kehidupan sehari-hari.

Memberikan pemahaman kepada anak tentang bahaya gerakan radikalisme. Memperlihatkan peran masyarakat sebagai sumber informasi dalam perekrutan anggota ajaran esktrem. Memberikan rasa aman, nyaman, dan menyenangkan kepada anak untuk tinggal di rumah.