Semarang- Bertempat di Situation Room, Kompleks Balaikota Semarang, rombongan pemerintah Kota Tegal yang dalam hal ini di wakili oleh Wakil Walikota Tegal, Muhammad Jumadi dan OPD terkait yang terdiri dari, Dinas Kominfo, Bappeda, Bagian Hukum, Bakeuda dan bagian Pemerintahan dan Kerjasama Daerah Setda Kota Tegal,Selasa (19/11/2019). Dalam studi banding tersebut terungkap bahwa smart city tidak hanya teknologi tetapi juga non teknologi, sebagaimana disampaikan oleh kepala Dinas Kominfo Kota Semarang Bambang Pramusinto
Kadis menjelaskan dihadapan rombongan bahwa penerapan smart city di kota Semarang tidak bisa serta merta langsung secara keseluruhan tetapi bertahap serta memerlukan sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan stakeholder terkait.
“Paling utama adalah integrasi, tidak ada ego sektoral. Walaupun untuk saat ini belum ada yang 100 persen terintegrasi. Tapi Alhamdulillah Kota Semarang yang paling baik dan berhasil meraih penghargaan Anugerah Kihajar 2019 untuk pemanfaatan IT,” ucap Bambang.
Terkait Studi Banding yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tegal, dirinya merasa optimis untuk kemajuan smart city,
“ada Goodwill dari pemerintah Kota Tegal, bisa dilihat dari studi banding ini dimana Wakil Walikota, Muhammad Jumadi ikut mendampingi setiap sesi dalam kegiatan ini,” ucap Bambang.
Sementara itu Wakil Walikota Tegal Muhammad Jumadi, ST. MM mengatakan bahwa Kota Tegal harus banyak belajar atau istilahnya ngangsu ilmu apa yang Kota Semarang sudah lakukan yang luar biasa ini untuk smart city dan juga sudah diakui serta mendapat penghargaan.“Kita bisa belajar dari semarang mana-mana yang bagus untuk di butuhkan di Kota Tegal, memang butuh komitment yang baik antara legislative dan eksekutif sehingga paham betul apa itu smart city tidak hanya teknologi tetapi seluruh aspek didalam kehidupan masyarakatnya” ucap Jumadi.
Jumadi juga menambahkan bagaimana pemerintah bisa menaikan level kebahagiaan warganya sekligus taraf hidup masyarakat di kota tegal itulah esensi yang penting dari smart city.
“Seluruh aspek kita lihat tetapi backgroundnya tetap IT,” pungkas Jumadi.