Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kota Tegal menggelar Sarasehan Kebangsaan di Pendopo Ki Gede Sebayu, Sabtu (26/10).  Sejumlah tokoh hadir pada acara yang mengusung tema “Santri, Kearifan Lokal dan Kebangsaan” itu.

Hadir antara lain Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono, SE., MM., Kapolres Tegal Kota AKBP Siti Rondhijah, para tokoh lintas agama, budayawan, pengurus PCNU dan hadirin lainnya.

Ketua PC NU Kota Tegal, Abdal Hakim Tohari mengatakan Sarasehan Kebangsaan rangkaian kegiatan Hari Santri di Kota Tegal. Abdal Hakim menuturkan kemerdekaan bangsa Indonesia tidak terlepas dari perjuangan seluruh komponen bangsa. Perjuangan bangsa indonsia salah satunya diawali dari resolusi jihad, hal ini yang mungkin kurang diketahui oleh masyarakat luas.

Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono, SE.,MM  mengapresiasi kegiatan sarasehan kebangsaan sebab dapat memupuk keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama.   Walikota berharap narasumber akan menyampaikan sejarah bangsa Indonesia, bagaimana bela bangsa dan Negara serta menyampaikan empat  pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

“Pancasila sebagai ideologi bangsa, UUD 1945 sebagai aturan dan pedoman bangsa, pilar ketiga NKRI sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sudah tidak bisa ditawar lagi bahwa NKRI harga mati. Pilar keempat Bhineka Tunggal Ika,” kata Dedy Yon.

Dedy Yon mengajak dimanapun tempatnya, setiap mayoritas harus bisa merangkul minoritas. Kalau mayoritas dapat merangkul minoritas maka akan aman.

Dedy Yon mengungkapkan, tingkat toleransi antara umat beragama di Kota Tegal menempati urutan ke 14 secara nasional dan menempati urutan ke 2 di Jawa Tengah. Sedangkan untuk kota berdasarkan mayoritas muslim, tingkat toleransi di Kota Tegal menempati peringkat lima secara nasional.

“Indonesia harus menjadi negeri yang damai, pemerintah harus tegas, mana kegiatan-kegiatan agama dan mana kegiatan yang bersifat merusak persatuan.  NKRI harus kita hormati dan dijaga, dengan tetap merawat kerukunan antar umat beragama. NU sebagai ormas terbesar diharapkan menjadi garda terdepan menjaga kerukunan antar umat beragama,” pungkas Dedy Yon.

Sementara itu, sebagai narasumber acara Sarasehan Kebangsaan yakni Sekretaris Jenderal Lesbumi NU, KH. Abdullah Wong dan Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag. M.Ag dari Yogjakarta.