Temu Bisnis Pelaku IKM Logam, DIharapkan Mampu Angkat “Tegal Jepangnya Indonesia”

Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Tegal menggelar temu usaha industri kecil menengah (IKM) untuk jenis usaha logam, Rabu (9/10) di Hotel Karlita Tegal. Pertemuan tersebut mengusung tema Bersinergi Membangun IKM Logam Untuk Membangkitkan Kembali Sebagai Jepangnya Indonesia.

Kepala Disnakerin Kota Tegal Heru Setyawan  mengatakan temu usaha itu mempertemukan pelaku IKM, pengusaha dan pemerintah untuk berbagi informasi tentang produk dan pasar dari para pengusaha logam dan memfasilitasi kerja sama antara pelaku IKM dan industri besar bidang logam.

Berdasarkan data Disnakerin Kota Tegal, kata Heru, jumlah IKM di Kota Tegal sebanyak 339 tersebar disejumlah wilayah. Wilayah Kecamatan Tegal Timur sebanyak 182 IKM, Kecamatan Tegal Barat 41 IKM, Kecamatan Tegal Selatan sebanyak 93 IKM dan Kecamatan Margadana 23 IKM.

Dari seluruh data IKM, 20 persen bergerak disektor logam dengan beragam produk yang dihasilkan. “Produk Industri logam di Kota Tegal seperti komponen dan suku cadang mesin dan turbin, roda gigi dan elemen penggerak mesin komponen otomotif serta alat alat mesin pertanian, peralatan treatment, cup sealer,” kata Heru.

Disamping  IKM, menurut Heru, di Kota Tegal terdapat sentra industri alat angkutan lainnya yakni industri kapal dan perahu termasuk jasa repasari. Penyelenggaraan temu industri tersebut juga sebagai wujud nyata dalam pembinaan IKM.

“Harapannya dapat terjalin kerja sama antara IKM Logam di Kota Tegal dengan industri besar. Sehingga kembali terangkatnya Tegal Jepangnya Indonesia. Apapun jenis barang (produk) kalau dibawa ke Tegal, ditunjukan kepada pada pelaku UKM pasti bisa diproduksi,” imbuh Heru.

Dalam sambutannya, Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono, SE., MM yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Tegal SUbagyo, SIP menyampaikan potensi ekonomi Kota Tegal cukup besar dan letak kotanya pun sangat strategis sehingga potensial menjadi sentra produk unggulan yang berprospek pasar dalam negeri maupun luar negeri.

“Kita harus berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan pengembangan jejaring pemasaran agar usaha industri memiliki daya saing dan menjadi tulang punggung perekonomian rakyat. Kita harus mampu mewujudkan perekonomian daerah yang berdaya saing berbasis keunggulan potensi lokal,” pungkas Walikota.

Direktur Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian RI Irvan Kuswardana mengapresiasi pertemuan antara Pelaku Industri Besar dan Pelaku IKM khususnya loga di Kota Tegal. Menurutnya, hal tersebut sebagai langkah yang sangat bagus sebagai momentum memperkenalkan produk IKM logam sehingga diketahui oleh industri besar.

“IKM di Kota Tegal bisa memproduksi apa saja. Industri besar juga memberikan informasi produk-produk seperti apa dan standarnya apa saja. Standarisasi produk yang harus dipenuhi apa saja sehingga dapat terjalin kemitraan,” pungkas Irvan.

Sementara itu, sebagai narasumber dari ASGAT Tegal, PT Barata Indonesia, PT Nandya Karya Perkasa Bogor dan Yayasan Dharma Bhakti Astra Jakarta.