Tegal – Dokteater, sebuah kelompok teater dari Tegal berhasil mementaskan naskah perdananya Secangkir Teh dan Rindu karya Seful Mu’min, di ruang MKU UPS Tegal, (3/10) malam.
Naskah sederhana terkait sebuah kerinduan dan teh menjadi menarik ketika penonton menyaksiakan pementasan tersebut.
Inggit S Prasetyo selaku Pimpinan Produksi Dokteater mengungkapkan, Secangkir Teh dan Rindu merupakan produksi perdana Dokteater.
Menurutnya, penulis sengaja menyajikan Secangkir Teh dan Rindu karena konflik yang dibangun ada di kehidupan sekitar yaitu tentang teh dan tentang kerinduan.
“Dimana kita semua pernah menikmati teh dan pernah mengalami yang namanya rindu. Maka kami kemas pertunjukan ini dengan penuh kesederhaan yang estetik,” ujarnya.
Hal itu lah yang membuat segi cerita Secangkir Teh dan Rindu sangat menarik, sederhana namun mengena.
“Naskah tersebut bercerita tentang seseorang bernama Rusman (70) yang setia menunggu pujaan hatinya Harti (70) yang sudah terpisah 50 tahun lamanya,” jelasnya.
Pada suatu hari di taman sudut Kota Tegal, keduanya akhirnya bertemu melepas kerinduan bersama dengan secangkir teh.
Selain itu, penulis juga tak lupa mengenalkan teh khas Tegal yang terkenal dengan Wasgitelnya yaitu wangi, panas, sepet, legi, dan kentel.