Kota Tegal Direncanakan Jadi Percontohan Penggunaan Aspal Plastik.
Jakarta – Serius tangani sampah plastik, Pemerintah Kota Tegal gandeng INAPLAS-ADUPI untuk bersama sama mencari solusi terbaik yang juga bermanfaat untuk kesejahteraan warga Kota Tegal, hal ini terungkt ketika Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi, ST. MM, yang didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal, Ir. Resti Drijo, Plt. Kepala Bappeda Kota Tegal, Ir. Kelik Haryono berdiskusi secara langsung dengan Vice Chairman INAPLAS, Suhat Miyarso dan jajarannya serta dari ADUPI, Felicita Sathrieyan, Jumat (13/9/2019) di Jakarta.
Disampaikan oleh Jumadi bahwa ini adalah momentum yang tepat bagi Pemerintah Kota Tegal dengan menggandeng Pihak lain yang kompeten untuk menagani masalah isu sampah plastik.
“Jadi kita selama ini sudah komunikasi dengan baik dengan INAPLAS-ADUPI dan Alhamdullilah kita sepakat untuk memberikan suatu area untuk dicoba aspal plastic, kemudian kita lihat hasilnya seperti apa. Mungkin kalau hasilnya lumayan bagus dan luar biasa kita bisa diimplementasikan di Kota Tegal untuk selanjutnya, artinya plastik yang selama ini sampah yang tidak bermanfaat kita mencoba memanfaatkan untuk pengaspalan” ucap Jumadi.
Apresiasi disampaikan langsung oleh Vice Chairman INAPLAS, Suhat Miyarso, dimana Pemerintah Kota Tegal mempunyai tekad yang kuat untuk mengurangi sampah plastik.
“Kami mengapresiasi bahwa Pemerintah Kota Tegal itu mempunyai visi yang sama dengan INAPLAS, jadi nanti proyek-proyek yang ada disana (Kota Tegal) yang berhubugan dengan plastik tentu saja INAPLAS akan suport, termasuk mengenai pengaspalan jalan.” Ucap Suhat Miyarso.
Suhat Miyarso juga menjelaskan bahwa pemakaian plastik sekitar 5 persen dari berat aspal yang dipakai memang memberikan sedikit tambahan biaya, tetapi karena pemakainanya lebih awet sehingga kalau dihitung dalam 20 tahun itu jauh lebih murah akhirnya dari pada dengan aspal biasa, ucapnya.
Sementara itu dari ADUPI, Felicita Sathrieyan mengatakan bahwa sudah saatnya kita bersahabat dengan plastik.
“Pertemuan ini sangat bagus, karena di Kota tegal kita akan mulai bahwa kita tidak boleh membenci dengan plastik. Justru plastik menjadi teman kita dan kita harus bersabat dan menjadikan sumber daya yang lebih bernilai tinggi,” ucap Felicita.
Untuk diketahui bahwa jika satu ton bahan yang di kelola untuk pengaspalan jalan membutuhkan 5 persen atau 50 kilogram plastic, ini artinya setara dengan satu juta lembar kantong plastik kresek ukuran sedang bisa untuk jalan lebar 4 meter dengan panjang 8 meter atau luas 32 meter persegi dengan ketebalan 4 cm.
