Tegal – Walikota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, SE, M.M hadiri dan berkesempatan membuka secara langsung Konferensi Cabang ke 10 gerakan pemuda Ansor Kota Tegal, dengan tema ” Merajut Persatuan Untuk Kemandirian Organisasi”, (4/8/2019) di gedung PCNU Kota Tegal.
Disampaikan oleh Walikota bahwa dalam konfercab yang akan dilaksanakan ini semoga di beri kemudahan dan berjalan dengan baik dan hasil yang baik pula.
“Sesuai AD/ART kepengurusan harus bisa bersinergi dengan baik, internal seperti sinergi dengan pengurus wilayah propinsi maupun pusat juga eksternal semisal bersinergi dengan organisasi kepemudaan yang lain. Ansor jangan hanya di titik tengah atau pasif,” ucap Dedy Yon member semangat.
Dedy Yon juga menjelaskan dalam sebuah organisasi kaderisasi dan pengkaderan itu sangat penting termasuk di tingkat kecamatan dan 27 ranting di masing masing kelurahan. “Segera mungkin pelantikan kepengurusan dan kelengkapan organisasi setelah adanya konfercab. Kita semua harus cinta pada Ansor karena dengan cinta akan tumbuh rasa kebanggaan. Mudah-mudahan Allah meridhoi cita cita kita bersama,” pungkas Dedy Yon.
Sementara itu disampaikan oleh ustadz Imam Haromain, Ketua Pengurus Cabang Ansor Kota Tegal hari ini ada regenerasi, adanya konferensi. Ini adalah keharusan dari sebuah organisasi.
Kami atas nama Pengurus Cabang mohon maaf sebesar-besarnya karena dalam masa kepemimpinan kami dari 2014 – 2019 kami banyak kekurangan dan semoga yang sudah baik bisa diteruskan dan di tingkatkan.
“Kerjasama selama ini antara Ansor dan unsur keamanan serta pemerintah silahkan dilanjutkan untuk periode selanjutnya.” ucap Imam.
Pengurus wilayah Jawa Tengah, Sholahuddin Ali Mengatakan terkait kondisi Ansor saat sekarang ini yang banyak cobaan “Jangan berkecil hati, banyak pemuda pemuda yang bersama kalian, Ansor. Khususnya pemuda di Jawa Tengah. Karena bukan tanpa alasan para pemuda bergabung dengan Ansor” ucap Sholahuddin Ali.
Sholahudin menambahkan bahwa Kita adalah santri kita adalah bagian dari santri KH Hasyim Asy’ari, jadi Kita kedepankan musyawarah mufakat kita harus bisa dan terbiasa di pimpin dan memimpin.
“Jangan kedepankan ambisi individu” pungkas Sholahuddin Ali.