TEGAL-Kantor Kementerian Agama Kota Tegal melalui Penyuluh Agama Islam ikut berperan aktif menuntaskan memberantas buta aksara al Qur’an. Angka buta aksara al Qur’an di Kota Tegal masih tergolong cukup tinggi dalam hal baca tulis al Qur’an.
Hal tersebut disampaikan salah satu relawan pendidik keaksaraan yang juga Penyuluh Agama Islam, Darsiti pada acara Talk Show, Selasa (2/7) di Radio Gama FM Kota Tegal.
Dalam kesempatan tersebut, Darsiti menuturkan, bahwa penyebaran guru-guru agama dalam hal baca tulis Al Qur’an memang belum seimbang dengan jumlah penduduk Muslim yang tersebar di berbagai wilayah Kecamatan di Kota Tegal.
Untuk saat ini akses terhadap pembelajaran Alquran, Ia awali dengan berikhtiar melalui tempat pembelajaran khusus baca tulis Al Qur’an bagi pedagang asongan di Taman Baca Masyarakat (TBM) Sakila kerti Terminal Bus Tegal. Namun itupun, menurutnya, masih kurang dan banyak yang masih belum bisa terakses karena tenaga terbatas.
Selain itu, Ia berharap kepada orang tua yang sudah bisa baca tulis Al Qur’an hendaknya bisa mengajari anak-anaknya, hal tersebut dikatakanya terkait penyebaran guru yang mengajar belum merata. Karena itu, kata dia, dibutuhkan energi yang besar dan perjuangan dari semua pihak untuk saling mengajarkan Alquran.
Para pedagang asongan yang belajar baca tulis al Qur’an hampir seluruhnya antusias dan semakin hari bertambah jumlah peserta yang mau belajar, namun pihaknya masih menemukan kendala, diantaranya jika tidak bisa hadir sampai saat ini belum ada yang menggantikanya,”kata Darsiti saat diwawancarai dalam acara Talk Show tersebut.
Dalam penuntasan buta aksara, Darsiti mengingatkan kepada seluruh peserta, bahwa proses belajar tidak hanya bisa membaca dan menulis saja, tetapi perlu dipastikan bahwa mereka juga harus betul-betul mengerti yang dibacanya.” Begitu juga dengan menulis, perlu dipastikan betul ia mengerti dengan yang ditulisnya,” pungkas Darsiti
