Tegal – Malam kedua (17/7) pentas Parade Monolog 2019 Teater Akar FKIP UPS Tegal berjalan dengan lancar dan mendapat antusias yang bagus dari para penonton. Pada malam kedua ini Teater Akar menyajikan tiga pementasan monolog sekaligus, diantaranya Patih Nguntalan karya Nur Sahid yang disutradarai oleh Tello dan dimainkan oleh Yordan naskah ini menceritakan tentang seorang pemain ketoprak yang menjadi pemain tetap dari tokoh aktor yang bernama Patih Nguntalan dan ingin naik jabatan
Dalam pentas kedua mereka menyajikan pentas monolog berjudul Aku Tak Bernama karya Abdul Hafied yang disutradarai oleh Risky Setiawan dan dimainkan oleh Wildan. Bercerita tentang seorang penginap HIV/AIDS yang menyesali segala hal buruk yang dilakukannya pada masa lalunya, meski dia tetap memberontak pada hal yang menimpanya.
Kemudian pementasan terakhir dibawakan oleh Sentiani yang disutradarai oleh Iswanto, membawakan naskah Ibu Kita Ramiten. Menceritakan tentang seorang ibu yang mberikan 12 anak yang dilahirkannya kepada para tetangganya tapi justru dituduh menjual anak-anaknya, ibu tersebut juga dijual oleh satu anak kandung yang diasuhnya sendiri.
“Kami tetap mengharapkan para hadirin untuk mengikuti acara kami sampai akhir. Apalagi besok adalah malam puncak sekaligus malam penganugerahan bagi para pemenang” kata Iswanto selaku ketua panitia Parade Monolog 2019