Tegal – Pedagang oleh-oleh telur asin di Pantura Kota Tegal mengeluhkan penurunan omzet saat menjelang arus mudik dan arus balik lebaran. Hal terebut dikarenakan sejak dioperasikannya Tol Tras Jawa.

Ada diantara mereka yang masih bertahan dan ada pula yang lebih menutup bisnis oleh-oleh tersebut.
Adalah Ulfuatun Sakinah, pemilik oleh-oleh telur asin Sakinah yang memilih bertahan meski omzet penjualan turun akibat adanya tol Trans Jawa.

Menurutnya, setelah adanya tol, saat musim mudik Lebaran hanya bisa menjual 1000-1200 butir telur asin per hari. Sedangkan sebelum adanya tol, ia mampu menjual 1500-an butir telur dalam sehari.

“Sudah banyak yang gulung tikar, mereka yang masih bertahan karena menempati tanahnya sendiri atau di depan rumah sendiri,” ujarnya saat ditemui di rumahnya di Jalan Cipto Mangunkusumo, Margadana, Kota Tegal.

Kios oleh-oleh yang berada persis dipinggir Jalan Pantura Kota Tegal, menyediakan tiga varian telur asin yakni telur asin rebus, bakar dan pindang. Untuk satu butir telur asin rebus dijual dengan harga Rp3.600, telur bakar dan juga telur pindang dijual Rp4.000/butir.

“Saya sih tetap optimis, karena udah punya langganan sendiri. Saya bertahan juga karena kualitas telur yang saya jual yang dipasok dari Brebes,” ujar Sakinah.