Tegal – Sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia, penyuluh agama melatih tentang managemen masjid. Pelatihan tersebut untuk pengurus masjid. Terutama yang ada di wilayah Kelurahan Margadana.
Ketua Panitia Eri Meiko menyampaikan masjid menjadi pusat peradaban manusia. Sehingga perlu adanya managemen yang baik. Untuk itu, managemen masjid meliputi pemetaan jamaah, peta potensi dan potensi ekonomi. Karena masjid menjadi pelayanan bagi jamaah.
“Sehingga bisa juga sebagai layanan kesehatan dan ibadah dengan sarung koko yang disiapkan,” kata Meiko, Senin (22/4).
Meiko mengungkapkan pemberdayaan untuk bisa kerja agar berkecupukan. Sehingga ada pasar sore ramadhan yang mendongkrak ekonomi. Untuk itu masjid mempunyai perencanaan keuangan. Beban operasional masjid 30 hari dadi jamaah. Untuk itu ada infaq mandiri perlu di bangun.
“Untuk itu masjid memiliki Badan Usaha Milik Masjid (BUMN) yang bergerak di bidang usaha (hotel). Dan operasional masjid di biayai oleh hasil usaha, bahkan warga di sejahterakan baik fisik maupun jasmani oleh masjid,” ungkap Meiko.
Penyuluh Agama Kota Tegal Dedi Setiaji mengatakan pelatihan managemen masjid itu, untuk mendongkrak SDM pengurus. Supaya mereka memiliki kemampuan dalam mengelola masjid yang mandiri. Sehingga masjid akan mempunyai operasional sendiri.