TEGAL – Polres Tegal Kota menggelar Silaturahmi Kamtibmas bersama sejumlah wartawan dan admin media sosial se Kota Tegal, Kamis (24/1/19) siang. Kegiatan ini digelar dalam rangka menciptakan Pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk di Kota Tegal. Turut hadir Kapolres bersama jajarannya

Kapolres Tegal Kota, AKBP Siti Rondhijah mengungkapkan, manajemen media dinilai sangat penting untuk institusi Polri. Karena melalui media, kegiatan Polri dapat diinformasikan pada masyarakat.

Menurutnya meski, tanpa disorot media pada dasarnya Polri tetap bekerja sesuai dengan fungsinya. Namun, keberadaan media haruslah tetap netral dengan mengedepankan azas keadilan untuk masyarakat.

“Kesempatan ini ingin saya gunakan untuk timbal balik. Media sudah banyak membantu. Termasuk menghadapi Pilpres pada april mendatang, saya berharap media bisa tetap menginformasikan berita yang berimbang dan netral,” ungkap AKBP Siti Rondhijah.

Selain itu, kata AKBP Siti Rondhijah , media memiliki peran yang strategis untuk mengelola emosi masyarakat. Apalagi perkembangan saat ini banyak media sosial yang turut mendongkrak informasi, sehingga masyarakat dapat lebih mudah menerima berita.

“Media dan sosmed pandai mengola emosi masyarakat. Karena melihat dari satu hal bisa disampaikan dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Ini yang perlu kita satu persepsinya. Agar masyarakat tetap kondusif dan tidak terpecah belah,” imbuh AKBP Siti Rondhijah.

Sementara itu, perwakilan media, Riyono Toepra mewakili wartawan mengatakan, ada satu kutipan dalam sebuah buku “Siapa yang menguasai informasi, dialah yang mampu menguasai dunia”. Begitu pentingnya sebuah informasi bagi seseorang.

Namun seiring perkembangan jaman, media begitu canggih dan mudahnya diakses melalui gadget. Akan tetapi sebagai masyarakat harus mampu memilah mana berita yang benar-benar valid dan bukan informasi hoax. Karena saat ini dicanggihnya media informasi, banyak pula berita hoax.

Ada nilai dan sisi-sisi lain dalam sebuah fakta berita. Dari fakta, wartawan sangat mudah untuk membuat sebuah berita, namun ada sisi lain dari fakta tersebut yang mungkin mampu diangkat. Seperti Polisi berhasil menangkap seorang pencuri, berikut dengan barang buktinya.

“Namun ada sisi lain yang bisa diberitakan seperti kenapa pelaku mencuri atau mungkin yang bisa mendorong seseorang mau bertindak jahat”, kata Riyono.

Selain itu, Riyono Toepra meyampaikan, wartawan tidak hanya memberitakan pengungkapan kasus atau keberhasilan Polri. Tetapi wartawan juga dituntut untuk membuat tulisan yang menarik dan menginspirasi.

Koordinasi dan komunikasi menjadi hal vital dalam menjalin kerjasama. Untuk itu, kegiatan silaturahmi perlu dinilai sangat penting dan perlu diagendakan kembali dan berkelanjutan.