Manado – Pemkot Manado beberapa kali meraih penghargaan sebagai kota paling toleran di Indonesia dengan kerukunan umat beragamanya. Keberhasilan ini juga menjadikan Pemkot Manado sebagai salah satu kota tujuan pelaksanaan studi tiru.
Pada Senin (21/1/2019), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Tegal menyambangi Pemkot Manado guna melaksanakan studi tiru terkait peran Forkopimda dalam menjaga kondusifitas wilayah untuk mendukung pengembangan kepariwisataan dan menjaga toleransi antar umat beragama di Pemkot Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
Kunjungan yang dipimpin Wali Kota Tegal, HM. Nursholeh, M.MPd ini diterima oleh Wali Kota Manado Dr. Ir. Godbless Sofcar Vicky Lumentut, S.H, M.Si, D.E.A. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Wali Kota Manado Mor Dominus Bastiaan S.E., ketua DPRD Kota Manado Nortje Van Bone, serta pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemkot Manado.
Wali Kota Tegal, Nursholeh mengatakan bahwa maksud dan tujuan kedatangan Forkompinda Kota Tegal di Kota Manado ini, adalah untuk membuka wawasan dan memberikan pengetahuan baru tentang bagaimana pola koordinasi yang diterapkan oleh Forkompinda Kota Manado, sehingga selama 3 kali berturut-turut Kota Manado masuk 10 besar predikat kota paling toleran di Indonesia.
Dalam penjelasannya, Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut mengatakan kerukunan dan keharmonisan hidup masyarakat di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), sudah terjalin sangat lama. Bahkan, sebelum ada wadah Forum Kerja sama Umat Beragama (FKUB), di Kota Manado dan Provinsi Sulut telah ada organisasi kearifan lokal yang namanya Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA). “Di situ menjadi wadah berhimpun para rohaniawan untuk memecahkan berbagai persoalan agama yang timbul dan dicarikan solusi yang tepat,” ujarnya.Peranan masyarakat dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan hidup yang berbeda-beda, menjadi kunci keberhasilan Manado dinobatkan sebagai salah satu Kota Paling Toleran di Indonesia.
Tak hanya menjadi salah satu kota paling toleran, Kota Manado dengan visi nya “Manado Kota Cerdas 2021” juga berusaha menjadi salah satu kota cerdas/smart city yaitu dengan adanya ruang khusus yang dinamakan Cerdas Command Center. Kehadiran Cerdas Command Center guna melakukan pengawasan kota secara real time, memecahkan masalah secara efisien dan efektif serta banyak masalah lainnya. C3 adalah fasilitas pemerintah untuk digunakan seperti rapat dan mengambil keputusan, menugaskan, mengkoordinasikan, memonitor semua tindakan sebagai respon pemerintah terhadap masyarakat. C3 juga berfungsi sebagai respon pemerintah terhadap permasalahan masyarakat seperti tindakan tanggap darurat, rencana aksi perbaikan dan pemulihan, langkah penyediaan informasi.
Terobosan besar dilakukan Wali Kota Manado Vicky Lumentut dan Wakil Wali Kota Mor Bastiaan dengan meluncurkan pusat kendali digital yang dapat mengawasi dan mengontrol dari satu tempat dengan hanya melihat pada layar. “Terobosan ini sebagai upaya pemerintah menuju Manado Kota Cerdas tahun 2021,” ujar Orang Nomor Satu di Kota Manado ini.
Dalam kesempatan akhir, wali kota Tegal Nursholeh mengapresiasi pemerintah kota Manado yang telah menerima kunjungan rombongan forkopimda beserta OPD dan berencana akan mengadaptasi langkah-langkah pemerintah Kota Manado dalam menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama.