TEGAL – Laskar Hadroh Mintaragen menjadi juara pertama Lomba Rebana Hadroh dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Yayasan Syiarul Islam Panggung Kota Tegal pada Sabtu dan Minggu (17-18/11).
Selain Lomba Rebana Hadroh, sebagai rangkaian kegiatan peringatan Maulud Nabi juga digelar Pawai Rolasan pada Senin (19/11) malam. Dalam kegiatan ini MI Miftahul Ulum menjadi peserta terbaik untuk kategori drumband SD/MI, SMK Negeri 3 Kota Tegal terbaik untuk kategori drumband SMP/Umum. Sementara mayoret terbaik tingkat SD diraih SD Randugunting 1 dan mayoret SMP/Umum terbaik yakni MTs Negeri Tegal. Sedangkan kategori jalan kaki terbaik diraih oleh Group Kuntulan Syavatul Anam dan kategori kendaraan hias terbaik adalah SMA Ikhsaniyah.
Penyerahan piala kepada pemenang dilaksanakan usai Pengajian Akbar di Yayasan Syiarul Islam, Jl,.KH Mukhtar Kelurahan Panggung Kota Tegal Kamis (22/11) malam. Pengajian tersebut menghadirkan Fahmi Salim, Lc, MA Wakil Ketua Majelis Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang memaparkan makna kelahiran, perjuangan dan syiar Nabi Muhammad SAW.
Dalam peringatan Maulud Nabi Muhammad yang bertemakan “Dengan ukhuwah Islamiyah kita tingkatkan prestasi kerja untuk mewujudkan kesejahteraan umat,” Ketua Yayasan Syiarul Islam Syamsul Falah, SH, MHum, menyebutkan dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW tahun ini, Yayasan Syiarul Islam menggelar beberapa kegiatan yakni Lomba Rebana Hadroh, Pawai Rolasan dan Pengajian Akbar.
Saat Pengajian Akbar, Walikota Tegal Drs. HM. Nursholeh, M.MPd yang diwakili Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Drs. M. Ali Rosidi, MPd mengajak kepada keluarga besar Syiarul Islam dan masyarakat luas untuk selalu meneladani Nabi Muhammad SAW dan bersama – sama untuk mensyukuri dalam peringatan hari lahir Nabi Besar Muhammad SAW.
“Nabi kita ini membawa masyarakat pada jamannya bangkit dari jaman jahiliyah. Dan Allah mengutuskan Nabi Muhammad untuk memerangi jahiliyah,” ungkap Walikota dalam sambutannya yang juga mengajak untuk meneladani sifat Nabi Muhammad SAW yang sidiq, amanah dan fathonah serta tabligh.
“Keteladanan Nabi dalam konteks sehari-hari dan zaman sekarang misalnya jika kita sidiq atau jujur dalam kehidupan kita sehari – hari, tidak boleh berdusta dengan segala bentuknya, termasuk melakukan kecurangan dalam perdagangan dan korupsi. Tidak boleh hanya kata – kata manis tetapi perbuatan berbeda dengan ucapan,” jelas Walikota.