Wali Kota Tegal, M Nursholeh meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal lebih menggencarkan lagi sosialisasi, terkait antisipasi, agar masyarakat tidak terjebak dalam investasi bodong. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Tegal, M Nursholeh saat membuka Festival Keuangan Kota Tegal 2018, yang digelar sepanjang Jalan KH. Wahid Hasim, depan gerbang Bali Kota Tegal, Sabtu (27/10).
Dalam kesempatan ito, Nursholeh menyambut baik dan mengapreiasi kegiatan tersebut, namun disisi lain pihaknya juga mendorong agar OJK mengupayakan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak tergoda dengan investasi bodong, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait produk-produk keuangan.
Nursholeh berharap, kedepan kegiatan semacam ini bisa lebih ditingkatkan lagi, agar mampu memberikan edukasi kepada masayarakat, sehingga harapannya masyarakat akan paham tugas-tugas OJK.
Sementara itu, kepala OJK Tegal Ludy Arliyanto menyampaikan bahwa kegiatan festival Keuangan Kota Tegal tahun 2018 ini dilaksanakan dalam rangka implementasi Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2016 tentang strategi nasional keuangan inklusi.
Seperti yang disampaikan oleh Wali Kota, Ludy juga menyampaikan bahwa Festival keuangan secara umun dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, agar memahami akses keuangan yang ada. Selain itu, Ludy juga menambahkan festival keuangan ini bisa sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan.
Setidaknya ada 23 perwakilan industri jasa keuangan yang turut meramaikan Festival tersebut, diantaranya 11 bank konvensional, 2 bank syariah, 2 perusahaan asuransi, 2 pegadaian, 2 perusahaan sekuritas, 2 lembaga keuangan mikro, 1 perusahaan pembiayaan, dan bebrerapa industri jasa keuangan lainnya.
