TEGAL-Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP2PA) Kota Tegal, Diah Triastuti mengatakan potensi wilayah pada Kampung KB akan menjadi identitas Kampung KB itu sendiri.
Hal tersebut dikatakan Diah Triastuti saat membuka pembinaan Kader Kesehatan Keluarga se Kota Tegal, Selasa (3/10/2018).
Kegiatan digelar di ruang Adipura Balai Kota Tegal itu dihadiri seratusan kader kesehatan keluarga se Kota Tegal.
Diah mencontohkan, seperti halnya Kampung KB di Kelurahan Muarareja. Menurut Diah, beberapa waktu yang lalu,
DPPKBP2PA bekerjasama dengan Disnakerin Kota Tegal bersama-sama melatih mengolah rumput laut yang diikuti ketua Pokja beserta anggotanya.
Hasilnya, rumput laut yang biasa hanya ditanam dan dijual saat panen ternyata dapat diolah beraneka olahan, misalnya dibuat cendol, kerupuk dan olahan lainnya.
Selain itu, Kampung KB di Kelurahan Kalinyamat Wetan, dibina tentang pengelolaan Bank Sampah bersama DLH Kota Tegal.
Wilayah lain seperti di Kelurahan Margadana yang masih dirintis produk unggulan seperti jenang.
Kampung KB di Kelurahan Panggung, ada potensi wisata Pulo Kodok yang saat ini sudah menjadi perhatian Pemkot Tegal dan masyarakat.
“Untuk wilayah Kampung KB di Kelurahan Slerok, disana belum menemukan produk unggulan/potensi yang ada disana. Ada yang usul produk kerajinan tangan, dari limbah dari pelepah pisang. Hal ini dimaksud agar produk tersebut menjadi unggulan di kampung KB”, ujar Diah.
Selain mendorong pada Kampung KB memiliki produk unggulan, kata Diah, pihaknya juga mendorong masyarakat untuk menggunakan Metode KB Jangka Panjang (MKJP).
“Kalau IUD dan Implan, masyarakat sudah familier, kedepan kita akan fokus pada MOW (Metoda Operasi Wanita ) dan MOP (Metoda Operasi Pria)”, pungkas Diah.