TEGAL – ‘’…Setiap manusia mempunyai cerita masing-masing. Setiap masa mempunyai makna, kisah kita mungkin talah berakhir, namun kehidupan barangkali tiada akhir, setiap pertemuan pasti ada perpisahan, kehidupan seperti siklus, ia akan berputar sesuai takdir…’’.
Penggalan dialog tersebut menggambarkan sebuah kisah manusia. Manusia didalam hidupnya memiliki cerita yang berbeda. Adalah lakon Astha karya Salsabila Ayuning P yang dikemas apik oleh Teater Qi Tegal.
Dunia panggung pertunjukan tak pernah mengenal padam, apalagi seni pertunjukan teater. Adalah Teater Qi Tegal, teater yang berdiri sejak 29 Mei 2004 untuk kali ini menghadirkan pertunjukan dengan lakon ‘’Astha’’ yang telah sukses pentas di Kudus, Solo, Jakarta dan Jum’at (21/9) sore dan malam pertunjukan tersebut di Gelar di Taman Budaya Tegal.
Rudi Iteng, pentolah kelompok tersebut mengungkapkan bahwa pementasan Astha merupakan produksi ke 25 dari Teater Qi Tegal. ‘’Kali ini kami membawakan lakon Astha di beberapa daerah, 25 Agustus 2018 di Balai Budaya Rejosari Kudus, 27 Agustus 2018 Taman Budaya Jawa Tengah, 12 September di Glanggang Remaja Jakarta Barat serta di Tegal pada sore ini dan malam ini,” ujarnya.
Rudi menambahkan bahwa pementasan Astha dikemas sedemikian rupa agar penonton memiliki daya imajinasi lebih terhadap sebuah pementasan teater. ‘’Aktor sangat mungkin menjadi bagian lain dari aktor itu sendiri, maka kami konsep pementasan tersebut menjadi aktor yang memiliki multi funsi. Aktor sebagai aktor, aktor sebagai musik, aktor sebagai property, aktor sebagai suasa dan aktor sebagai ruh dalam macapat-macapat kehidupan,’’ tambah Rudi.