TEGAL-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tegal menggelar pertemuan bersama guru, perwakilan LPMK, LSM, akademisi dan komunitas di Kota Tegal, Jum’at (7/9) di hotel Ranez In
Pertemuan tersebut membahas penyelenggaraan advokasi melalui asistensi penguatan pembangunan berwawasan anti narkoba kepada kelompok masyarakat dan institusi pendidikan.
Kepala BNNK Tegal, AKBP Windarto berharap adanya keterlibatan masyarakat untuk memberantas narkoba sebab narkoba saat ini sudah tidak pandang bulu.
Menurut AKBP Windarto, tidak hanya orang dewasa saja yang terjerat narkoba, akan tetapi narkoba juga meracuni anak-anak, khususnya pelajar pada tingkat SD.
“Untuk itu peran aktif pelaporan dari masyarakat sangat diharapkan, paling tidak bersama-sama mewujudkan lingkungan dikampungnya aman, dan bersih dari narkoba”, ujar AKBP Windarto.
Kepala BNN Propinsi Jawa Tengah yang diwakili Kepala Bidang P2M, Susanto menjelaskan bahwa, dampak dari narkoba dapat menimbulkan kerusakan permanen, seperti merusak sel otak, paru-paru dan organ lainnya. Peredaran narkoba juga sudah menyasar ke tingkat Sekolah Dasar.
Data BNNP Jateng mencatat, selama tahun 2017 telah mengungkap 19 jaringan, ada juga jaringan dari dalam Lapas yang juga diungkap.
“BNN lebih memfokuskan pada pemutusan jaringan peredaran narkoba. Mereka yang tertangkap tetap dihadapkan pada sanksi-sanksi hukum”, ungkap Susanto.
Susanto memaparkan, Indonesia menjadi salah satu negara tujuan atau negara pasar para pengedar narkoba. Sebab, kata Susanto, satu butir pil ekstasi (misalnya) dijual kisaran Rp 300-500 ribu perbutir, padahal di negara lain satu butir hanya Rp 3 ribu rupiah.