TEGAL – Musim kemarau saat ini sedang berlangsung di sejumlah wilayah terutama di Kota Tegal. Namun hal itu memberi keuntungan tersendiri bagi petani bawang merah. Karena berat bawang merah menjadi bertambah dan kering.

“Kalau musim kemarau bawang merah akan bertambah berat. Karena panenya lebih lama dibandingkan saat musim hujan,” kata Petani Bawang Merah Rosidin.

Untuk proses panen selama musim kemarau membutuhkan waktu sekitar dua bulan atau 50 hari. Tetapi kalau musim hujan hanya butuh waktu 45 hari. Selain waktu panen perbedaan juga terjadi pada saat pertumbuhan tanaman bawang merah. Karena kalau musim hujan tanah yang digunakan untuk menanam akan merembes. Sedangkan pada musim kemarau banyak ulat yang merusak daun. Sehingga harus dikasih lampu untuk dinyalakan dan mencegah perkembangan ulat. Semua itu biar ulat tidak menyerang bawang merah.

“Hal itu untuk mengurangi kerusakan tanaman bawang merah yang disebabkan oleh ulat dan kupu-kupu liar,” ujar Rosidin.

Sementara Suplier Bawang Merah Sudirmo mengungkapkan harga bawang merah dipasaran saat ini Rp 20 ribu/kg. Untuk pengambilan dari petani dilihat dari kualitas bawang merahnya. Kalau kualitas bawang merah kering dihargai Rp 14 ribu/kg dan basah Rp 12 ribu/kg. Kualitas bawang merah kering di musim kemarau ini harganya lebih tinggi dibandingkan pada musim penghujan. Karena bawang merahnya lebih besar dan proses panenya lebih lama.