TEGAL- Jalur nasional non-tol di pantai utara Jawa (Pantura) di Kota Tegal bisa menjadi jalan alternatif bagi pemudik jika jalan tol Pejagan-Pemalang cukup padat pada libur Lebaran tahun ini.
Sebagai informasi pembangunan ruas tol seksi III (Brebes Timur- Tegal) dan IV (Tegal- Pemalang) hingga kemarin terus dikebut. Pekerjaan konstruksi jalan sepanjang 37,3 kilometer ini ditargetkan selesai dan bisa digunakan sebelum Lebaran.
Sementara itu, hingga kemarin ruas jalan lingkar utara (Jalingkut) Kota Tegal sebagai jalur alternatif di Pantura sepertinya belum siap dilalui pemudik. Minimnya lampu penerangan dan beberapa ruas jalan berlobang membuat jalingkut kurang nyaman dilalui kendaraan bahkan rawan.
Meski demikian, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tegal-Brebes Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang Dirjen Binamarga Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemnPUPR) Erwin Winarko menyatakan jalingkut siap dilalui.
“Kalau yang masuk jalan nasional sudah beres. Jalingkut sudah siap untuk arus mudik. Tidak masalah. Tapi kalau yang jalan kota itu kewenangan Pemda,” kata Erwin, Jumat (25/5).
Sementara itu, jalur persimpangan yang rusak di Jalingkut mulai dilakukan perbaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tegal, kemarin. Setidaknya ada lima orang yang bekerja dilengkapi alat berat.
Menurut salah satu pekerja, Seno (54), penambalan jalan berlobang dengan batu kerikil, pasir dan aspal itu akan selesai dalam empat hari ke depan. “Pakai batu amparan tiga lima nanti digiles alat berat, kemudian diaspal dan dikasih batu kerikil lagi yang lebih kecil. Empat hari selesai,” kata dia.
Terpisah Kepala DPUPR Sugiyanto mengatakan, penanganan kesiapan jalingkut sebagai alternatif jalur mudik ditangani beberapa stakeholder. Saat ini untuk perbaikan jalan terus dikebut, khususnya jalan yang jadi kewenangan Pemda.
Ia menargetkan pada H-11 Lebaran seluruh ruas jalur alternatif baik itu jalan kota dan nasional yang terhubung ke jalingkut sudah selesai 100 persen. “Termasuk penambahan tujuh pal titik PJU (penerangan jalan umum). Harapannya pemudik yang melintas di malam hari bisa aman dan nyaman,” kata Sugiyanto.