TEGAL – Pemilihan Gubernur dan Walikota sebentar lagi akan dilaksanakan, sehingga warga yang ada di Kelurahan Margadana, Kecamatan Margadana, diminta untuk menggunakan hak pilihnya. Karena dikhawatirkan banyak warga yang tidak mencoblos. Hal itu disebabkan dengan banyaknya warga yang membuka usaha warteg di luar kota.

Kasie Permas Sudarto mewakili Lurah Margadana Rustomo dalam sambutanya menyampaikan bahwa sosialisasi Pilgub dan Pilwalkot tersebut diadakan dengan mengundang semua Ketua RT dan RW yang ada di Kelurahan Margadana. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemilih partisipasif yang ada di Margadana. Langkah itu adalah salah satu upaya dari KPU kepada Ketua RT dan RW untuk memotivasi warganya agar ikut mencoblos atau menggunakan hak pilihnya. Sehingga tidak ada warga yang sampai tidak mencoblos. “Jangan sampai ada warga yang golput, karena satu suara dapat menentukan masa depan Kota Tegal,” kata Sudarto, Selasa (17/4).

Kemudian Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Margadana Eko Widiyanto mengungkapkan selain partisipasi masyarakat yang harus ditingkatkan, warga juga diminta untuk menolak berita hoaxx dan ujaran kebencian. Apalagi momentum saat ini yang berbarengan dengan Pilkada serentak. Sehingga warga diminta untuk jangan asal ngeshare berita yang belum teruji kebenaranya. Supaya tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat sekitar.
“Partisipasi masyarakat sangat penting untuk pemilu yang lebih baik lagi. Tetapi menghindari berita hoaxx dan ujaran kebencian juga harus dilakukan,” ungkap Eko Widiyanto.

Menyukseskan Pilkada serentak yang juga berlangsung di Kota Tegal dan Provinsi Jawa Tengah merupakan tanggung jawab semua. Untuk itu masyarakat diminta untuk cermat dalam memilih pemimpinnya. Terutama pemimpin yang menawarkan program untuk membangun Kota Tegal. “Jangan percaya dengan calon pemimpin yang selalu memberikan uang, itu berarti suara kita dapat dibeli. Pilihlah pemimpin sesuai dengan hati nurani kita semua,” tandasnya.