Tegal – Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Margadana menyiapkan remaja untuk menghadapi demografi penduduk dengan KRR. Hal itu untuk menyikapi tentang perkembangan penduduk usia kerja. Sehingga remaja akan siap saat demografi dan angkatan kerja 2031.

Kepala Puskesmas Margadana dr Wahidin mengungkapkan menghadapi tantangan baru berupa besarnya jumlah dan proporsi angkatan kerja. Dampak transisi demografi, terutama ditandai dengan menurunnya angka kelahiran, telah mengubah struktur umur penduduk Indonesia. Dalam data yang di dapat dari sensus Penduduk (BPS) tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia kerja (15-64 tahun) sebesar 157,1 juta jiwa (66,1 persen).

“Sementara hasil Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, jumlah dan proporsi angkatan kerja Indonesia diproyeksikan akan mencapai puncaknya pada tahun 2031,” kata dr Wahidin, Senin (22/4).
dr Wahidin menerangkan besarnya jumlah dan proporsi penduduk usia kerja ini membawa implikasi berupa kebutuhan mendasar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di kelompok usia produktif terutama remaja.

Fenomena permasalahan remaja saat ini menjadi perhatian yang perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti dengan bijaksana. Supaya remaja sebagai penerus bangsa dapat diandalkan kemampuannya untuk Indonesia.

“Sebagai penerus bangsa, remaja diharapkan sehat secara menyeluruh, yaitu sehat secara fisik, mental, sosial, religi, yang tidak hanya terbebas dari penyakit dan kecacatan. Sehingga hidup produktif secara sosial dan ekonomi,” ungkap dr Wahidin.

dr Wahidin menyampaikan Puskesmas memandang sangat penting dalam mendukung remaja untuk berperilaku sehat. Hal ini diwujudkan dalam salah satu bentuk kegiatan Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja bekerjasama dengan Karang Taruna. Dengan materi kesehatan reproduksi remaja, terutama kesehatan seks yang sehat bagi remaja. Sehingga terhindar dari dampak seks bebas dan mereka dapat terbentuk perilaku sosial remaja yang saling menghormati organ reproduksi sendiri dan orang lain.